Apa itu LiFePO4 ?

Apa itu LiFePO4 ?

LiFePO4 adalah singkatan dari Lithium Iron Phosphate, yaitu jenis baterai yang menggunakan bahan dasar lithium (Li) dan senyawa besi fosfat (FePO4). Baterai jenis ini sering juga disebut dengan baterai fosfat besi-litium.

Baterai LiFePO4 memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis baterai lainnya, seperti daya tahan yang lebih lama, kemampuan untuk menahan suhu yang lebih tinggi, dan kemampuan untuk memberikan arus yang lebih stabil. Selain itu, baterai ini juga lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia beracun seperti timbal dan kadmium yang terdapat pada baterai konvensional.

Baterai LiFePO4 banyak digunakan pada aplikasi mobil listrik, alat-alat elektronik, dan sistem penyimpanan energi tenaga surya.

Baterai LiFePO4 diproduksi oleh berbagai produsen di seluruh dunia, termasuk produsen besar seperti BYD, CATL, dan LG Chem. Selain itu, terdapat juga produsen baterai skala kecil yang memproduksi baterai LiFePO4 untuk keperluan tertentu, seperti baterai untuk kendaraan listrik, baterai penyimpanan energi surya, dan baterai portabel.

Baterai LiFePO4 pertama kali ditemukan pada tahun 1996 oleh John Goodenough dan rekan-rekannya di University of Texas, Austin. Kemudian, pada tahun 2000, baterai LiFePO4 mulai diproduksi secara komersial oleh perusahaan A123 Systems yang didirikan oleh Yet-Ming Chiang, seorang profesor di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Sejak saat itu, baterai LiFePO4 telah digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi, terutama pada kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi surya. Baterai ini terus mengalami perkembangan dan peningkatan kinerja, serta menjadi alternatif yang semakin populer bagi baterai konvensional yang menggunakan bahan kimia berbahaya seperti timbal dan kadmium.

Baterai LiFePO4 dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan baterai yang lebih tahan lama, lebih stabil, dan lebih ramah lingkungan. Baterai LiFePO4 memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis baterai lainnya, seperti daya tahan yang lebih lama, kemampuan untuk menahan suhu yang lebih tinggi, dan kemampuan untuk memberikan arus yang lebih stabil. Selain itu, baterai ini juga lebih aman karena tidak mengandung bahan kimia beracun seperti timbal dan kadmium yang terdapat pada baterai konvensional.

Baterai LiFePO4 digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi, terutama pada kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi surya. Penggunaan baterai LiFePO4 pada kendaraan listrik membantu mengurangi emisi gas buang dan meningkatkan efisiensi energi. Sementara itu, penggunaan baterai LiFePO4 pada sistem penyimpanan energi surya membantu memaksimalkan penggunaan sumber energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.


Ada beberapa jenis baterai LiFePO4 yang berbeda tergantung pada desain, ukuran, dan kapasitasnya. Beberapa jenis baterai LiFePO4 yang umum di pasaran antara lain:

1.    Baterai Cylindrical: Baterai ini memiliki bentuk silinder dan sering digunakan dalam aplikasi kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi.

2.    Baterai Prismatic: Baterai ini memiliki bentuk kotak dan tipis, serta sering digunakan dalam aplikasi sistem penyimpanan energi dan alat-alat elektronik.

3.    Baterai Pouch: Baterai ini memiliki bentuk datar dan fleksibel sehingga cocok digunakan dalam aplikasi alat-alat elektronik yang membutuhkan baterai dengan bentuk yang khusus.

Selain itu, terdapat juga baterai LiFePO4 dengan kapasitas yang berbeda-beda, mulai dari 50 mAh hingga ribuan mAh. Selain itu, baterai LiFePO4 juga dapat dihubungkan secara seri atau paralel untuk meningkatkan kapasitas dan tegangan sesuai dengan kebutuhan aplikasi tertentu.

Harga baterai LiFePO4 bisa lebih mahal daripada jenis baterai lainnya seperti baterai lead-acid dan baterai ion-litium. Namun, harga baterai LiFePO4 telah menurun selama beberapa tahun terakhir karena adanya peningkatan produksi dan permintaan yang lebih tinggi.

Harga baterai LiFePO4 dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti kapasitas, ukuran, merek, dan kualitas. Biasanya, baterai LiFePO4 yang memiliki kapasitas yang lebih besar dan kualitas yang lebih baik akan lebih mahal dibandingkan dengan yang memiliki kapasitas dan kualitas yang lebih rendah.

Meskipun harganya lebih mahal, baterai LiFePO4 memiliki umur pakai yang lebih lama dan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis baterai lainnya. Dalam jangka panjang, penggunaan baterai LiFePO4 dapat menghasilkan penghematan biaya karena tidak perlu sering diganti dan memiliki efisiensi yang lebih baik, sehingga mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan.

Tegangan baterai LiFePO4 bervariasi tergantung pada jumlah sel yang terhubung secara seri dalam satu baterai. Setiap sel baterai LiFePO4 memiliki tegangan nominal sekitar 3,2 volt. Sehingga, jika satu baterai LiFePO4 terdiri dari satu sel, maka tegangan nominalnya adalah 3,2 volt.

Namun, dalam praktiknya, baterai LiFePO4 seringkali terdiri dari beberapa sel yang terhubung secara seri untuk meningkatkan tegangan. Sebagai contoh, baterai LiFePO4 dengan 4 sel yang terhubung secara seri akan memiliki tegangan nominal sekitar 12,8 volt (4 x 3,2 V). Sementara itu, baterai LiFePO4 dengan 8 sel yang terhubung secara seri akan memiliki tegangan nominal sekitar 25,6 volt (8 x 3,2 V).

Penting untuk memperhatikan tegangan baterai LiFePO4 saat digunakan dalam aplikasi tertentu, karena tegangan yang salah dapat merusak peralatan elektronik atau kendaraan.


Tegangan baterai LiFePO4 akan meningkat setelah diisi daya sampai penuh, tergantung pada jenis baterai dan kondisinya. Umumnya, setelah baterai LiFePO4 diisi daya penuh, tegangan nominalnya akan mencapai sekitar 3,6 hingga 3,8 volt per sel, tergantung pada kondisi baterai dan metode pengisian daya yang digunakan.

Namun, penting untuk diingat bahwa overcharging atau pengisian daya berlebihan dapat merusak baterai LiFePO4. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pengaturan pengisian daya yang tepat dan menghentikan pengisian daya saat baterai telah mencapai level penuh.

Jangan lupa juga untuk menghindari pengisian daya menggunakan charger yang tidak cocok atau tidak terpercaya, karena hal ini dapat merusak baterai dan membahayakan keselamatan Anda.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengisi daya baterai LiFePO4:

1.    Gunakan charger khusus untuk baterai LiFePO4: Charger khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus baterai LiFePO4. Charger ini dapat menyesuaikan arus dan tegangan pengisian sesuai dengan kondisi baterai, sehingga dapat memperpanjang umur baterai dan mencegah kerusakan.

2.    Gunakan charger dengan mode pengisian otomatis: Beberapa charger LiFePO4 dilengkapi dengan mode pengisian otomatis, di mana charger dapat mendeteksi kondisi baterai dan mengatur arus dan tegangan pengisian secara otomatis. Mode pengisian otomatis dapat memastikan pengisian daya yang aman dan efisien.

3.    Pastikan pengaturan pengisian daya yang benar: Saat menggunakan charger biasa untuk mengisi daya baterai LiFePO4, pastikan bahwa pengaturan pengisian daya yang digunakan sesuai dengan spesifikasi baterai. Biasanya, pengaturan pengisian daya untuk baterai LiFePO4 adalah 3,6 hingga 3,8 volt per sel.

4.    Periksa suhu baterai: Baterai LiFePO4 dapat rusak jika diisi daya pada suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Oleh karena itu, pastikan baterai dalam keadaan normal sebelum mengisi daya, dan pastikan suhu lingkungan sekitar baterai tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

5.    Jangan overcharge: Overcharging atau pengisian daya berlebihan dapat merusak baterai LiFePO4. Pastikan untuk menghentikan pengisian daya saat baterai telah mencapai level penuh, dan jangan biarkan baterai diisi daya terlalu lama.

Dalam semua kasus, penting untuk mengikuti petunjuk pengisian daya yang disarankan oleh produsen baterai LiFePO4 untuk memastikan baterai diisi daya dengan aman dan efisien.

BMS (Battery Management System) sangat direkomendasikan untuk baterai LiFePO4. BMS bertanggung jawab untuk memantau, mengontrol, dan melindungi baterai dari kerusakan dan kegagalan yang dapat disebabkan oleh pengisian daya berlebihan, pengosongan daya berlebihan, suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau rendah, dan banyak faktor lainnya.

Beberapa fungsi BMS pada baterai LiFePO4 antara lain:

1.    Memonitor tegangan dan arus baterai: BMS memonitor tegangan dan arus baterai untuk memastikan pengisian daya dan penggunaan daya yang aman dan efisien.

2.    Mengontrol pengisian dan penggunaan daya: BMS mengontrol pengisian daya dan penggunaan daya agar sesuai dengan spesifikasi baterai dan memastikan keseimbangan antara sel-sel baterai.

3.    Mengontrol suhu baterai: BMS memonitor suhu baterai dan mengontrol suhu agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

4.    Melindungi baterai dari kerusakan: BMS melindungi baterai dari kerusakan yang disebabkan oleh pengisian daya berlebihan, pengosongan daya berlebihan, suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau rendah, dan faktor lainnya.

Dengan fungsi-fungsi di atas, BMS dapat memperpanjang umur baterai dan meningkatkan keselamatan penggunaan baterai LiFePO4. Oleh karena itu, sangat direkomendasikan untuk menggunakan BMS pada baterai LiFePO4.


Tidak menggunakan BMS pada baterai LiFePO4 dapat menyebabkan risiko kerusakan dan kegagalan pada baterai yang dapat membahayakan keselamatan penggunaan. BMS dirancang untuk memantau dan mengendalikan pengisian daya dan penggunaan daya pada baterai, sehingga jika tidak ada BMS, baterai dapat mengalami pengisian daya yang berlebihan atau pengosongan daya yang berlebihan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada baterai dan bahkan bahaya kebakaran.

Selain itu, penggunaan baterai LiFePO4 tanpa BMS juga dapat mempengaruhi keseimbangan sel-sel baterai. Setiap sel dalam baterai LiFePO4 memiliki karakteristik yang berbeda dan bisa beroperasi pada tingkat kecepatan yang berbeda. Tanpa BMS, sel-sel baterai mungkin tidak dapat mengalami pengisian daya atau penggunaan daya dengan cara yang sama, dan ini bisa mempengaruhi keseimbangan sel-sel baterai, yang dapat memperpendek umur baterai dan membuatnya tidak efisien.

Oleh karena itu, sangat direkomendasikan untuk menggunakan BMS pada baterai LiFePO4 untuk memastikan keseimbangan sel-sel baterai dan keselamatan penggunaan baterai. Jika Anda merasa kesulitan dalam memilih atau memasang BMS pada baterai LiFePO4, disarankan untuk meminta bantuan dari profesional yang berpengalaman dalam bidang ini.

Meskipun baterai LiFePO4 dianggap lebih stabil dan aman daripada baterai litium lainnya, namun seperti halnya dengan semua baterai, masih ada potensi untuk terjadi kegagalan atau kecelakaan jika tidak digunakan dengan benar. Dalam kondisi yang ekstrem, baterai LiFePO4 dapat meledak atau terbakar. Oleh karena itu, penting untuk mematuhi instruksi penggunaan baterai dan menggunakan baterai dengan benar dan hati-hati.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keselamatan penggunaan baterai LiFePO4 antara lain:

1.    Overcharging: Overcharging atau pengisian daya berlebihan dapat menyebabkan baterai menjadi terlalu panas, yang dapat meningkatkan risiko kegagalan atau bahkan kebakaran.

2.    Overdischarging: Overdischarging atau pengosongan daya berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan pada baterai dan meningkatkan risiko kegagalan atau bahkan kebakaran.

3.    Short circuit: Short circuit atau hubungan singkat dapat menyebabkan arus listrik yang berlebihan dan menghasilkan panas, yang dapat memicu kebakaran.

4.    Suhu: Suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah juga dapat mempengaruhi keselamatan penggunaan baterai.

5.    Penggunaan yang salah: Penggunaan yang salah seperti mengecas baterai yang salah, memasang baterai dengan cara yang salah, atau merusak baterai secara mekanis juga dapat meningkatkan risiko kegagalan atau bahkan kebakaran.

Oleh karena itu, penting untuk memahami instruksi penggunaan baterai LiFePO4, menggunakannya dengan benar, dan menghindari kondisi yang dapat membahayakan keselamatan penggunaan baterai. Jika Anda memiliki keraguan atau pertanyaan tentang penggunaan baterai LiFePO4, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli atau produsen baterai.

Untuk mencegah risiko terjadinya kegagalan atau bahkan kebakaran pada baterai LiFePO4, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mewaspadai antara lain:

1.    Gunakan BMS: Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, menggunakan BMS sangat penting untuk memastikan keselamatan penggunaan baterai LiFePO4. BMS membantu memantau dan mengendalikan pengisian daya dan penggunaan daya pada baterai, sehingga dapat membantu mencegah kegagalan atau bahkan kebakaran.

2.    Gunakan pengisi daya yang tepat: Pengisi daya atau charger yang tidak tepat dapat menyebabkan pengisian daya berlebihan atau pengosongan daya berlebihan, yang dapat membahayakan keselamatan penggunaan baterai. Pastikan untuk menggunakan pengisi daya yang sesuai dengan spesifikasi baterai LiFePO4.

3.    Gunakan baterai dengan hati-hati: Gunakan baterai dengan benar dan hati-hati, dan hindari penggunaan yang salah atau merusak baterai secara mekanis. Jangan mencoba membongkar baterai atau membuat perubahan pada baterai tanpa memiliki pengetahuan yang cukup tentang baterai.

4.    Hindari suhu yang ekstrem: Hindari suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Simpan baterai pada suhu yang sesuai dan hindari membiarkan baterai terkena sinar matahari langsung atau panas yang berlebihan.

5.    Periksa kondisi baterai secara berkala: Lakukan pemeriksaan berkala pada kondisi baterai, seperti tegangan, kapasitas, dan suhu. Jika ada tanda-tanda kegagalan atau kerusakan, segera hentikan penggunaan baterai dan bawa ke ahli atau produsen baterai untuk diperiksa.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, kita dapat membantu mencegah risiko terjadinya kegagalan atau bahkan kebakaran pada baterai LiFePO4 dan memastikan keselamatan penggunaan baterai.

Baterai LiFePO4 biasanya dapat ditemukan di toko-toko elektronik, toko baterai atau online marketplace yang menjual produk-produk elektronik. Namun, sebelum membeli, pastikan untuk memilih produsen atau merek yang terpercaya dan memiliki sertifikasi keselamatan yang sesuai.

Karena baterai LiFePO4 termasuk ke dalam jenis baterai yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari risiko kecelakaan, maka tidak semua orang dapat membelinya secara bebas. Beberapa negara atau wilayah mungkin memiliki peraturan atau aturan tertentu tentang pembelian dan penggunaan baterai LiFePO4. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memeriksa peraturan dan aturan yang berlaku di wilayah Anda sebelum membeli baterai LiFePO4. Selain itu, pastikan untuk mengikuti panduan dan prosedur yang tepat dalam penggunaan, penanganan, dan pembuangan baterai LiFePO4 agar terhindar dari risiko kecelakaan dan menjaga lingkungan tetap aman.