Apa itu Windows ?

Apa itu Windows ?

Windows adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation. Sistem operasi ini digunakan untuk mengendalikan dan mengelola perangkat keras dan perangkat lunak pada komputer pribadi, laptop, dan tablet. Windows telah menjadi salah satu sistem operasi paling populer di dunia, digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia karena kemudahan penggunaannya dan beragamnya aplikasi yang tersedia. Windows memiliki antarmuka grafis yang user-friendly dan menyediakan berbagai fitur, seperti file manager, task manager, program installer, dan banyak lagi. Windows juga memiliki berbagai versi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, mulai dari versi rumahan hingga versi enterprise.

Windows dikembangkan oleh Microsoft Corporation, perusahaan teknologi multinasional yang didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen pada tahun 1975. Sejak awal, Microsoft fokus pada pengembangan perangkat lunak dan sistem operasi untuk komputer pribadi. Windows pertama kali diluncurkan pada tahun 1985 dan terus berkembang hingga saat ini, dengan versi terbaru yaitu Windows 11. Microsoft juga mengembangkan berbagai aplikasi dan layanan terkait Windows, seperti Microsoft Office, Microsoft Edge, OneDrive, dan lain-lain.

Microsoft membuat Windows dengan tujuan untuk mengembangkan sistem operasi yang mudah digunakan dan dapat diakses oleh banyak orang. Pada awalnya, Windows dirancang untuk menjadi sistem operasi yang dapat dijalankan pada berbagai jenis komputer pribadi, tidak hanya pada komputer IBM PC yang saat itu populer. Windows pertama kali diluncurkan pada tahun 1985 dan sukses besar, menjadi salah satu sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia. Seiring waktu, Microsoft terus mengembangkan Windows dengan menambahkan fitur dan fungsionalitas baru, seperti antarmuka grafis yang user-friendly, kemampuan multi-tasking, kemampuan networking, dan masih banyak lagi. Dengan Windows, Microsoft dapat memberikan solusi yang komprehensif dan mudah digunakan bagi pengguna komputer pribadi, laptop, dan tablet. Selain itu, Windows juga memungkinkan Microsoft untuk memperluas bisnisnya ke berbagai sektor, seperti bisnis, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.

Windows dibuat dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Beberapa bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengembangkan Windows antara lain:

1.    C: Bahasa pemrograman C digunakan untuk mengembangkan sistem inti atau kernel dari Windows, serta driver perangkat keras dan sebagian besar komponen inti lainnya.

2.    C++: Bahasa pemrograman C++ digunakan untuk mengembangkan berbagai aplikasi dan fitur pada Windows, termasuk antarmuka pengguna, layanan, dan sebagainya.

3.    Assembly: Bahasa pemrograman Assembly digunakan untuk mengembangkan kode low-level pada Windows, seperti driver perangkat keras dan sistem boot.

4.    C#: Bahasa pemrograman C# digunakan untuk mengembangkan aplikasi .NET Framework yang berjalan pada Windows.

5.    Visual Basic: Bahasa pemrograman Visual Basic digunakan untuk mengembangkan aplikasi desktop pada Windows, terutama pada versi Windows yang lebih lama.

6.    Java: Bahasa pemrograman Java digunakan untuk mengembangkan aplikasi Java yang berjalan pada Windows.

7.    PowerShell: PowerShell adalah bahasa scripting yang dikembangkan oleh Microsoft untuk mengelola dan mengotomatisasi tugas-tugas pada Windows.

Dan masih banyak lagi bahasa pemrograman yang digunakan oleh Microsoft dalam mengembangkan Windows dan aplikasi-aplikasi terkaitnya.

Sampai saat ini, terdapat beberapa jenis Windows yang telah dirilis oleh Microsoft, antara lain:

    Windows 1.0 (1985)
    Windows 2.0 (1987)
    Windows 3.0 (1990)
    Windows 95 (1995)
    Windows 98 (1998)
    Windows 2000 (2000)
    Windows Me (2000)
    Windows XP (2001)
    Windows Vista (2006)
    Windows 7 (2009)
    Windows 8 (2012)
    Windows 8.1 (2013)
    Windows 10 (2015)
    Windows 11 (2021)

Beberapa versi Windows ini memiliki berbagai edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, seperti Windows Home, Windows Professional, Windows Enterprise, dan lain-lain. Selain itu, terdapat juga versi Windows Server yang dirancang untuk digunakan pada lingkungan server dan data center.

Perbedaan antara versi Windows seperti Home, Professional, Enterprise, dan Server terletak pada fitur dan fungsionalitas yang disediakan oleh masing-masing versi. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai perbedaan antara masing-masing versi Windows:

1.    Windows Home: Versi Windows Home dirancang untuk penggunaan rumahan atau individu dengan fitur yang lebih dasar. Fitur-fitur yang tersedia di antaranya termasuk antarmuka grafis yang user-friendly, fitur keamanan dasar, aplikasi bawaan, dan kemampuan multi-tasking.

2.    Windows Professional: Versi Windows Professional ditujukan untuk penggunaan di lingkungan bisnis kecil dan menengah. Selain fitur yang tersedia di Windows Home, Windows Professional juga menyediakan fitur keamanan yang lebih lengkap, kemampuan untuk bergabung dengan jaringan domain, kemampuan untuk mengelola grup dan user, dan lain-lain.

3.    Windows Enterprise: Versi Windows Enterprise dirancang untuk perusahaan yang membutuhkan fitur dan kontrol yang lebih canggih. Fitur-fitur yang tersedia di antaranya termasuk kemampuan untuk mengelola device dan aplikasi secara remote, fitur keamanan yang lebih lengkap, dan kemampuan untuk mengelola data dengan lebih aman.

4.    Windows Server: Windows Server adalah versi Windows yang dirancang untuk digunakan pada lingkungan server dan data center. Fitur-fitur yang tersedia di antaranya termasuk kemampuan untuk mengelola server, membangun aplikasi dan layanan, menyimpan dan mengelola data, serta menyediakan infrastruktur dan platform untuk pengembangan aplikasi. Windows Server juga tersedia dalam berbagai edisi, seperti Windows Server Standard, Windows Server Datacenter, Windows Server Essentials, dan lain-lain.

Perlu dicatat bahwa fitur dan fungsionalitas yang disediakan oleh masing-masing versi Windows dapat berbeda tergantung pada versi yang digunakan.

Ada beberapa versi Windows yang dapat dianggap kurang sukses atau bahkan dianggap gagal oleh sebagian pengguna dan industri. Beberapa contoh di antaranya adalah:

1.    Windows Millennium Edition (Windows Me): Dirilis pada tahun 2000, Windows Me dianggap sebagai salah satu versi Windows yang paling tidak berhasil. Meskipun memiliki beberapa fitur baru, seperti System Restore dan Movie Maker, Windows Me sering mengalami masalah stabilitas dan kinerja yang buruk.

2.    Windows Vista: Dirilis pada tahun 2006, Windows Vista mendapat banyak kritik dari pengguna dan industri. Meskipun memiliki fitur-fitur baru seperti Aero dan User Account Control (UAC), Windows Vista dianggap lambat, tidak stabil, dan memerlukan spesifikasi hardware yang tinggi.

3.    Windows 8: Dirilis pada tahun 2012, Windows 8 dianggap kurang berhasil karena banyak pengguna yang merasa kesulitan dalam menggunakan antarmuka baru yang disebut "Metro". Selain itu, beberapa fitur klasik seperti Start Menu dihilangkan yang menyebabkan ketidaknyamanan pengguna.

Meskipun beberapa versi Windows tersebut dianggap kurang sukses, Microsoft telah mengambil pelajaran dari kesalahan-kesalahan tersebut dan berusaha meningkatkan kualitas dan fungsionalitas pada versi Windows selanjutnya.

Seperti halnya sistem operasi lainnya, Windows pernah mengalami berbagai masalah keamanan, termasuk kerentanan (vulnerability) dan serangan dari malware. Beberapa kerentanan Windows yang terkenal antara lain:

1.    Kerentanan pada SMBv1: SMBv1 (Server Message Block version 1) adalah protokol jaringan yang digunakan oleh Windows untuk berbagi file dan printer. Pada tahun 2017, serangan WannaCry menggunakan kerentanan SMBv1 untuk menyebar di seluruh dunia. Microsoft kemudian merilis patch untuk memperbaiki kerentanan ini.

2.    Kerentanan pada Remote Desktop Protocol (RDP): Remote Desktop Protocol (RDP) digunakan untuk mengakses mesin Windows dari jarak jauh. Pada tahun 2019, kerentanan RDP yang disebut BlueKeep ditemukan, yang dapat memungkinkan serangan ransomware untuk menyebar tanpa interaksi pengguna. Microsoft juga merilis patch untuk memperbaiki kerentanan ini.

3.    Kerentanan pada Internet Explorer: Internet Explorer (IE) adalah browser web bawaan pada Windows. Pada tahun 2014, kerentanan pada IE ditemukan, yang dapat memungkinkan serangan dengan menyusupkan kode melalui situs web yang di-host oleh penyerang. Microsoft merilis patch untuk memperbaiki kerentanan ini.

Microsoft secara teratur merilis patch dan update keamanan untuk mengatasi kerentanan seperti ini pada produk mereka. Namun, penting bagi pengguna Windows untuk selalu menjaga sistem mereka dengan melakukan pembaruan keamanan dan mengikuti praktik keamanan yang baik, seperti menggunakan program antivirus, tidak mengunduh atau membuka lampiran email yang mencurigakan, dan menghindari mengunjungi situs web yang tidak terpercaya.

Banyak versi Windows yang tersedia dalam bentuk 32-bit dan 64-bit, tergantung pada jenis arsitektur prosesor yang digunakan pada komputer atau perangkat keras. Versi Windows 32-bit hanya dapat mengakses maksimum 4GB RAM dan tidak dapat menjalankan aplikasi 64-bit, sementara versi Windows 64-bit dapat mengakses RAM yang lebih besar dan menjalankan aplikasi 64-bit. Sebagian besar prosesor modern saat ini mendukung arsitektur 64-bit, sehingga pengguna dapat memilih versi Windows 64-bit untuk memanfaatkan fitur dan kinerja yang lebih baik. Namun, untuk menginstal dan menjalankan Windows 64-bit, komputer atau perangkat keras yang digunakan juga harus mendukung arsitektur 64-bit.

Jumlah prosesor fisik yang dapat dikenali oleh sebuah sistem operasi Windows tergantung pada versi Windows dan juga jenis prosesor yang digunakan pada sistem tersebut. Sebagai contoh, berikut adalah jumlah maksimum prosesor fisik yang dapat dikenali oleh beberapa versi Windows:

1.    Windows 10 Enterprise/Pro for Workstations: mendukung hingga 4 prosesor fisik

2.    Windows Server 2022 Datacenter/Standard/Essentials: mendukung hingga 2TB RAM dan 64 prosesor fisik

3.    Windows Server 2019 Datacenter/Standard/Essentials: mendukung hingga 6TB RAM dan 64 prosesor fisik

4.    Windows Server 2016 Datacenter/Standard/Essentials: mendukung hingga 24TB RAM dan 64 prosesor fisik

Penting untuk dicatat bahwa jumlah maksimum prosesor fisik yang dapat dikenali oleh sebuah sistem operasi Windows tidak selalu berarti performa yang lebih baik. Performa sebenarnya tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis dan kecepatan prosesor, jumlah dan kecepatan RAM, dan faktor-faktor lain seperti penggunaan SSD, jaringan, dan aplikasi yang dijalankan.

Jumlah maksimal RAM yang dapat dibaca oleh sistem operasi Windows tergantung pada jenis versi Windows dan juga arsitektur prosesor yang digunakan pada sistem tersebut. Berikut ini adalah beberapa batasan maksimum RAM pada beberapa versi Windows:

1.    Windows 10 Home: mendukung hingga 128 GB RAM pada arsitektur 64-bit

2.    Windows 10 Pro/Enterprise/Education: mendukung hingga 2 TB RAM pada arsitektur 64-bit

3.    Windows Server 2022 Datacenter/Standard/Essentials: mendukung hingga 24 TB RAM pada arsitektur 64-bit

4.    Windows Server 2019 Datacenter/Standard/Essentials: mendukung hingga 24 TB RAM pada arsitektur 64-bit

5.    Windows Server 2016 Datacenter/Standard/Essentials: mendukung hingga 24 TB RAM pada arsitektur 64-bit

Penting untuk dicatat bahwa jumlah maksimum RAM yang dapat dibaca oleh sistem operasi Windows tidak selalu berarti performa yang lebih baik. Performa sebenarnya tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis dan kecepatan prosesor, jumlah dan kecepatan RAM, dan faktor-faktor lain seperti penggunaan SSD, jaringan, dan aplikasi yang dijalankan.

Windows memiliki perangkat lunak antivirus bawaan bernama Windows Defender. Windows Defender hadir secara default di semua versi Windows yang lebih baru dan dapat membantu melindungi komputer dari serangan virus, malware, dan spyware. Windows Defender menggunakan teknologi deteksi virus dan malware yang canggih dan diperbarui secara otomatis melalui pembaruan Windows. Windows Defender juga dapat melakukan pemindaian sistem secara teratur dan memberikan perlindungan waktu nyata untuk mendeteksi ancaman yang baru muncul. Meskipun Windows Defender adalah antivirus yang cukup efektif, beberapa pengguna mungkin memilih untuk menggunakan solusi antivirus pihak ketiga untuk perlindungan yang lebih baik atau untuk alasan keamanan yang lebih khusus.